Selasa, 29 November 2011

MEDAN = DURIAN CITY...

Assalamualaikum!

Selamat siang jomengers, jomeng nista, jomeng lovers, jomeng blash, kerabat jomeng, sahabat jomeng, jomeng cliquers, bala jomeng dan seluruh anggota jomeng yang masih hidup. Kembali lagi dengan duta jomblo mengenaskan yang punya kebiasaan baru, sering numpang sarapan di kondangan.

Tulisan gue kali ini kembali membahas soal makanan. Emang paling enak kalau ngebahas makanan. Nggak akan ada habisnya. Dan Indonesia patut berbangga karena rendang serta nasi goreng masuk menjadi urutan pertama dan kedua makanan terenak di dunia versi CNN. Tapi yang mau gue bahas bukan rendang dan nasi goreng. Yang mau gue bahas sekarang adalah durian. King of fruit.

Raja Buah!

Gue masih heran ama orang-orang yang nggak suka durian. Kenapa mereka bisa begitu tidak sukanya dengan durian? Sebagian besar dari mereka yang nggak suka durian sering menjawab kalau mereka nggak suka dengan baunya. Padahal bau durian menurut gue seperti bau durian. Ya iyalah bego! Masa bau durian kayak bau kaos kaki busuk?

Durian, meskipun luarnya tajam-tajam tapi rasanya emang juara. Gue dilahirkan untuk menjadi penyuka durian. Dari gue kecil sampai muka gue kayak Siwon Super Junior seperti sekarang gue nggak pernah untuk anti durian.

Dulu gue pernah menulis soal pancake durian. Jajanan khas kota Medan yang saat ini menjadi primadona karena sering dijadikan oleh-oleh para wisatawan yang mengunjungi kota yang mendapat julukan London Of Sumatera ini. Kenapa pancake durian begitu sedap buat para pecinta kuliner durian? Karena eh karena, pancake durian menggunakan bahan baku durian Medan. Bukan durian montong asal Thailand atau durian lainnya.

Kota Medan perlahan mendapat julukan sebagai kota durian. Kenapa? Karena oh karena, durian Medan selalu ada sepanjang musim. Mau musim rambutan, durian Medan pasti ada. Musim salak, durian Medan juga gampang ditemui. Musim mangga, durian Medan pasti ada. Apalagi musim putus? Durian Medan sebagai obatnya bisa dibeli dengan harga murah.

Putri Indonesia Aja Tetap Keliatan Cantik Pas Makan Durian Medan!

Si Benu Dengan Durian Medan!
Bukannya gue sok kedaerahan. Tapi faktanya, durian Medan sudah tidak mengenal musim lagi. Berbeda dengan kota-kota lain di Indonesia yang duriannya akan ada pada saat musimnya tiba. Kenapa Medan selalu ada durian? Padahal di Medan nggak ada pohon durian. Karena ih karena, kota Medan mendapatkan suplai dari daerah yang ada di Sumatera Utara. Gue mendapatkan jawaban ini dari hasil blog walking.

Medan mendapatkan banyak durian memang dari daerah-daerah. Misal, Sibolga panen durian maka Sidikalang nggak panen. Kalau Sidikalang panen durian, Sibolga nggak panen. Kalau Sidikalang dan Sibolga nggak panen, maka Langkat yang panen. Sitemnya begitu. Menurut sebuah blog yang gue baca. Apa jadinya kalau ketiga kota penyuplai durian itu panen bersamaan? Beehhh! Durian bisa dengan mudah, meriah dan murah gampang beettt didapat. Harganya bisa goceng perbiji.

Kota-kota di Sumatera dan juga Jakarta juga menyuplai durian dari Medan. Durian di Pekanbaru mendapatkan suplai dari Sibolga dan Sidikalang. Kalau dari durian lokalnya, kalau gue nggak salah mendapatkan suplai dari Kampar.

Meskipun pancake durian itu sudah menjadi kekhasan kota Medan, tapi ada remaja-remaja kreatif asal Palembang yang juga membuat pancake durian disana. Dan lo tau mereka mendapatkan suplai durian dari mana? Yaaakkk! Mereka menyuplai durian dari Medan.

Bukannya gue mengada-ada. Tapi durian Medan emang tokcer beett! Kalian boleh searching di paman gugel. Sebagian besar wisatawan-wisatawan yang berkunjung ke Medan, merekomendasikan durian bang Ucok yang berlokasi di jalan Iskandar Muda (Ismud). Disana, duriannya meluber! Kalau pelanggannya menemukan durian yang busuk, dia dengan senang hati menukar dengan durian yang lebih baik. Sesungguhnya tulisan gue ini bukan tulisan berbayar. Sesungguhnya gue juga bukan maskot durian Medan dan bukan bang Ucok juga yang menyuruh gue untuk menulis ini. Yang gue utarakan ini memang nyata.

This Is Shit! Durian Bang Ucok!

Yang Mencium Durian Itu Nggak Ada Hubungan Darah Dengan Gue! Okeh!
Ngebahas durian Medan, gue jadi pengen nyari tiket pesawat trus segera pulang ke Medan buat beli mengkudu. Agak nggak nyambung emang. Gue sendiri nggak ngerti arti kalimat sebelumnya. Suka atau tidak. Kota Medan perlahan mendapat julukan kota Durian.

Sekian tulisan gue kali ini

Gue pamit dan assalamualaikum!

*SALAM JOMBLO MENGENASKAN*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar