Sabtu, 24 Maret 2012

THE RAID : REDEMPTION! MORE BLOOD, MORE ACTION, AND A LITTLE BIT OF COMEDY! TOTALLY AWESOME!

Assalamualaikum!

Selamat pagi para jomengers seluruh Indonesia. Semoga masih dalam keadaan sehat wal’afiat dan tidak kekurangan suatu apapun. Serta yang terpenting, kalian semua masih jomblo dan bangga atas kejombloan kalian.

Sebelumnya gue mohon maaf. Dipostingan gue yang lalu, gue berjanji akan membahas soal stand up comedy. Tapi kali ini niat untuk memposting tema stand up comedy harus gue tunda, karena gue pengen nulis review soal film terbaru Indonesia yg baru saja gue tonton kemarin malam di blitzmegaplex pvj bandung, bareng anak-anak stand up comedyan bandung (comic). Jadi singkatnya, kami semua nobar The Raid.


The Raid : Redemption
Cekibrott! (Berisi Spoiler The Raid Yang Membahayakan!)

The Raid atau Serbuan Maut dalam bahasa Indonesia, adalah sebuah film action produksi terbaru PH Merantau Film. Film ini mengisahkan Rama (Iko Uwais) yang berperan sebagai seorang petugas polisi elit yang bersama rekan-rekan dan komandannya yang berjumlah 20 orang harus menangkap Tama (Rae Sahetapy). Seorang kriminal kejam yang menghuni gedung apartemen yang tak terjamah oleh hukum.

Mengetahui polisi masuk ke kerajaannya, Tama memerintahkan anak buah kepercayaannya mad dog (yayan) yang kata temen-temen gue para comic seperti ki joko bodo dan donny alamsyah (gue lupa nama tokohnya di film ini apa) untuk memblokir semua pintu masuk apartemen dan alat komunikasi. Rama dan rekan-rekannya hanya punya dua pilihan. Mereka segera keluar sebelum dibantai anak buah Tama, atau, menangkap Tama hidup-hidup supaya mereka bisa keluar.

Seandainya film ini tidak diapresiasi oleh masyarakat dunia atau tidak mendapatkan penghargaan di Toronto, kalian wajib tonton karena action yang diperagakan Iko Uwais, dan pak Yayan memang sangat berkelas.

Kembali ke alkisah gue nonton The Raid. Awalnya gue beli tiket The Raid, gue milih seat yg berbeda dengan seat comic-comic bandung yang berada di bagian F tengah. Sedangkan gue, beli tiket dan memilih seat F1 yang berada di pojok. Sepengetahuan gue, yang duduk di pojok itu biasanya para pasangan yang ingin menikmati kebersamaan mereka berdua saja.

Beruntung, ada seorang teteh bidadari *asiiikkk* yang menyelamatkan gue dari kesendirian duduk di pojok. Salah seorang comic bandung berhalangan hadir, jadi tiketnya diserahin ke gue dan gue bisa duduk bareng comic-comic lainnya.

Ini Tiket Yang Dikasih Teteh Bidadari. Sebelumnya, Gue Duduk di F-1
Kembali ke soal The Raid. Di scene awal, para penonton dibuat tenang dengan adegan Rama yang sedang sholat lalu berbincang dengan istrinya. Tapi, ketenangan itu hanya sementara doang. Scene-scene berikutnya menunjukkan ketegangan yang membuat para penonton tak sekalipun berkedip (perumpamaannya agak lebay).

Sangat banyak scene yang menegangkan di film The Raid. Gue kasih satu contoh scenenya. Saat pasukan Rama sudah masuk ke apartemen, Joe Taslim yang menjadi komandan Rama kaget setelah melihat seorang anak kecil yang baru saja keluar dari kamar mandi. Anak itu pun tenang setelah diperintahkan Joe. Namun, sesaat kemudian anak tersebut kabur dan berteriak ada polisi. Seketika itu juga, letnan yang memimpin operasi menembak ke arah pintu yang tertutup dan anak itu tewas dengan peluru yang menembus lehernya. Serem abis!

Scene yang menegangkannya, gue kasih satu aja ya. Sisanya kalian tonton sendiri. Meskipun The Raid merupakan film action yang penuh dengan adegan fighting, pembacokan, dan tembak menembak, tapi, di beberapa scene The Raid menunjukkan sisi komedinya. Gue kasih satu scene yang membuat penonton Blitzmegaplex PVJ Bandung termasuk gue tertawa.

Salah satu anak buah Tama ada yang berasal dari Ambon. Kenapa gue bisa tau? Karena dari gaya bicaranya yang memang seperti orang Ambon. Di adegan tersebut, anak buah Tama memasuki sebuah kamar yang dihuni pasangan suami istri guna mencari Rama. Sang suami lalu membentak anak buah Tama yang mengobrak-abrik kamarnya. Anak buah Tama lalu menatap tajam pria tersebut dan bilang.

“KOW STOP TIPU-TIPU AKU EEEE!!!”

Dari gaya bicaranya tersebut seluruh penonton yang hadir tertawa. Anak buah Tama tersebut rasanya pantas untuk jadi pelawak. Katanya penonton asing suka dengan tagline Tama yang bilang ‘jangan lupa bersenang-senang’. Buat gue, tagline favorit gue yang seperti yang di atas. ‘KOW STOP TIPU-TIPU AKU EEEE!!!’.

Saking banyaknya scene fighting yang ada di The Raid, gue sampai bingung yang mana menjadi scene fighting favorit gue. Begitu mengesankan, keren, luar biasa dan mengenaskan bagi para korbannya yang tewas. Salah satu scene yang masih terbayang di benak gue adalah scene Rama yang bertarung dengan 5 anak buah Tama yang membawa golok. Maaf gue ngomong jorok, tapi memang scene tersebut ‘bangsat’ banget. Selain scene fighting tersebut ada scene fighting lain yang menjadi favorit gue. Yang mungkin menjadi scene fighting favorit kalian. Setelah kalian menonton The Raid, kalian pasti tahu yang mana. Man! Scene yang menjadi favorit gue itu, benar-benar memukau penonton dan mereka semua bersorak lalu bertepuk tangan melihat scene tersebut. Bangsat banget scene fightingnya!!!!

The Raid yang tayang di Indonesia sendiri menggunakan score (musik latar) yang diciptakan oleh Fajar dan Ogi. Sedangkan The Raid yang beredar secara internasional menggunakan score yang diciptakan Mike Shinoda. Maka dari itu, gue berharap dalam beberapa bulan ke depan akan ada dvd The Raid yang scorenya diciptakan oleh Mike Shinoda. Pasti bakalan keren banget.

Beberapa adegan fighting The Raid yang gue ambil dari google...

Yang Di Kanan = Iko Uwais a.k.a Rama. Yang Di Kiri Anak Buah Tama Yang Ambon
Si Rambut Gimbal Jagonya Bangsat Banget!
Pokoknya, film ini membuat gue kagum dengan silat, gue kagum dengan Rama dan Mad Dog. Kalau boleh memilih, gue memilih Mad Dog. Fightingnya juara banget! Dan bagi yang belum nonton, secepatnya kalian tonton dan rasakan sensasinya! Endingnya bagaimana? Yang jelas bukan seperti ini --> Mad Dog kedapatan makan oreo bareng afika.

Terima kasih buat Gareth Evans dan kru yang telah menciptakan film sekeren ini.

Terima kasih buat Iko, pak Yayan, Donny Alamsyah, om Rae, Joe yang telah berperan dengan sangat apik.

Dan terima kasih buat si bad guy ambon anak buah Tama. Lo gokil sob!

Gue menantikan sequel The Raid berikutnya yang berjudul BERANDAL. Dengan dana produksi yang lebih dari The Raid, gue berharap BERANDAL bisa melebihi kesuksesan The Raid! Himbauan dari gue, film ini untuk dewasa. Anak kecil tidak dianjurkan untuk menonton karena banyak adegan kekerasannya. Gue mengatakan hal ini, karena kemarin di blitz pvj, cukup banyak orang tua yang membawa anak mereka yang dibawah umur untuk menonton film ini.

Cukup sekian postingan gue hari ini.

Gue pamit dan assalamualaikum!

*SALAM JOMBLO MENGENASKAN*

‘KOW STOP TIPU-TIPU AKU EEEE!!!!’

Tidak ada komentar:

Posting Komentar